Wednesday, August 5, 2009

Cara Mudah Menghadapi Kritikan Pedas

Bismillahirrohmanirrohim. Sang Pencipta dan Pemberi rezeki Yang Maha Mulia, acapkali mendapat cacian dan cercaan dari orang-orang pandir yang tak berakal. Maka, apalagi saya, Anda dan kita sebagai manusia yang selalu terpeleset dan salah. Dalam hidup ini, terutama jika kita seseorang yang selalu memberi, memperbaiki, mempengaruhi dan berusaha membangun, maka kita akan selalu menjumpai kritikan-kritikan yang pedas dan pahit. Mungkin pula, sesekali kita akan mendapat cemoohan dan hinaan dari orang lain. Dan mereka, tidak akan pernah diam mengkritik kita sebelum kita masuk ke dalam liang bumi, menaiki tangga ke langit, dan berpisah dengan mereka. Adapun bila kita masih berada di tengah-tengah mereka, maka akan selalu ada perbuatan mereka yang membuat kita bersedih dan meneteskan air mata, atau membuat tempat tidur kita selalu terasa gerah.

Perlu diingat, orang yang duduk di atas tanah tak akan pernah jatuh, dan manusia tidak akan pernah menendang anjing yang sudah mati. Adapun mereka, marah dan kesal kepada kita adalah karena mungkin kita mengungguli mereka dalam hal kebaikan, keilmuan, tindak tanduk, atau harta. Jelasnya, kita di mata mereka adalah orang berdosa yang tak terampuni sampai kita melepaskan semua karunia dan nikmat Allah yang pada diri kita, atau sampai kita meninggalkan semua sifat terpuji dan nilai-nilai luhur yang selama ini kita pegang teguh. Dan menjadi orang yang bodoh, pandir dan tolol adalah yang mereka inginkan dari diri kita. Oleh sebab itu, waspadalah terhadap apa yang mereka katakan. Kuatkan jiwa untuk mendengar kritikan, cemoohan dan hinaan mereka. Bersikaplah laksana batu cadas; tetap kokoh berdiri meski diterpa butiran- butiran salju yang menderanya setiap saat, dan ia justru semakin kokoh karenanya. Artinya, jika kita merasa terusik dan terpengaruh oleh kritikan atau cemoohan mereka, berarti kita telah meluluskan keinginan mereka untuk mengotori dan mencemarkan kehidupan kita. Padahal, yang terbaik adalah menjawab atau merespon kritikan mereka dengan menunjukkan akhlak yang baik. Acuhkan saja mereka, dan jangan pernah merasa tertekan oleh setiap upaya mereka untuk menjatuhkan kita. Sebab, kritikan mereka yang menyakitkan itu pada hakekatnya merupakan ungkapan penghormatan untuk kita. Yakni, semakin tinggi derajat dan posisi yang kita duduki, maka akan semakin pedas pula kritikan itu.

Betapapun, kita akan kesulitan membungkam mulut mereka dan menahan gerakan lidah mereka. Yang kita mampu adalah hanya mengubur dalam-dalam setiap kritikan mereka, dan cukup mengomentari setiap perkataan mereka sebagaimana yang diperintahkan Allah, {Katakanlah (kepada mereka): "Matilah kamu karena kemarahanmu itu."}. (QS. Ali 'Imran: 119)

Bahkan, kita juga dapat 'menyumpal' mulut mereka dengan 'potongan-potongan daging' agar diam seribu bahasa dengan cara memperbanyak keutamaan, memperbaiki akhlak, dan meluruskan setiap kesalahan kita. Dan bila kita ingin diterima oleh semua pihak, dicintai semua orang, dan terhindar dari cela, berarti kita telah menginginkan sesuatu yang mustahil terjadi dan mengangankan sesuatu yang terlalu jauh untuk diwujudkan.

Dikutip dari Buku La-Tahzan.

1 comment:

Ronaldo Rozalino said...

Dahhsyatnya artikel ini...Thanks ya

GRATIS senilai Rp.99.000
Kaya Dari Facebook Marketing | Profit Bisnis dan Keamanan Pribadi


Download di
"Kaya Dari Facebook Marketing | Profit Bisnis dan Keamanan Pribadi"
Paket Video Facebook GRATIS

Click here to get Kaya Dari Facebook Marketing | Profit Bisnis dan Keamanan Pribadi


Segera klik untuk download Video GRATIS Anda senilai Rp.99.000

Klik disini untuk Download